Selasa, 20 Oktober 2009

Zodiac Parfum

ZODIAC

Wewangian yang sesuai dengan Bintang Anda


Semenjak dahulu kala nenek moyang kita telah mengetahui bahwa bulan memiliki kekuatan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan di bumi ini.

Alur perubahan yang terjadi tersebut akan sangat mempengaruhi emosi dan perasaan kita, yang sekaligus akan membentuk suasana hati kita.

Seperti halnya bulan, wewangian juga memegang peranan penting dalam membentuk suasana hati. Untuk itu maka kami persembahkan wewangian khusus untuk membantu anda membentuk citra diri sesuai dengan bintang anda.

AQUARIUS

20 Jan – 17 Feb

Anda orang yang mudah beradaptasi dan berjiwa sosial. Ditambah dengan kecerdasan yang tinggi, anda berbakat menjadi seorang inovator. Wewangian dengan paduan aroma tumbuhan ditambah dengan segarnya Citrus serta Musk dan Amber sebagai dasar, yang akan membuat anda lebih stabil.

PISCES

18 Feb – 20 Mar

Anda agak pemalu dan sensitif, positifnya anda mudah bergaul, penuh daya tarik, dan memiliki dunia imajinasi yang luas. Paduan aroma hijau dari tumbuhan seperti Geranium, dikombinasikan dengan rempah-rempah dan diikuti oleh Ambery dan Woody sebagai dasar akan membuat anda semakin percaya diri.

ARIES

21 Mar – 19 Apr

Anda energik, berani, suka bertualang dan penuh ambisi. Selalu tampil menjadi yang pertama dengan tingkat antusiasme dan rasa percaya diri yang tinggi. Paduan aroma kayu dan rempah ditambah segarnya Citrus dengan Musk dan Amber sebagai dasar, akan membuat Anda semakin segar.

TAURUS

20 Apr – 19 Mei

Anda orang yang simpatik, penyabar dan percaya diri serta terbuka dan sportif. Anda dapat menjadi seorang sahabat dalam segala keadaan, selalu siap dengan berbagai pemecahan masalah. Parfum dengan aroma Frutty dan wanginya mawar. Woody sebagai dasar akan menambah daya pikat Anda.

GEMINI

20 Mei – 20 Jun

Anda mempunyai daya pikat yang luar biasa, jenaka dan cerdas. Rasa ingin tahu yang besar menuntun Anda untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Wewangian dengan aroma tumbuhan dipadu dengan sedikit Bergamot serta Musk dan Amber sebagai latar belakang akan meningkat konsentrasi dan optimisme Anda.

CANCER

21 Jun – 21 Jul

Sifat sentimentil sering memberi pengaruh kuat pada suasana hati Anda. Anda orang yang sensitif dan agak pemalu tapi jangan khawatir, wewangian dengan aroma Fresh Frutty dipadu dengan sentuhan Citrus serta Musk dan Amber sebagai dasar akan menumbuhkan rasa damai dan meningkatkan semangat.

LEO

22 Jul – 22 Ags

Anda berjiwa pemimpin dan terbuka. Dibalik penampilan yang tangguh, anda sebenarnya penuh kasih sayang dan pemaaf. Idealisme yang tinggi kadang membuat anda kurang percaya diri, paduan Fresh Spicy Fourgere dengan sentuhan Ozonic, Musk dan Woody sebagai dasar akan meningkatkan rasa percaya diri Anda.

VIRGO

23 Ags – 21 Sep

Dibalik ketenangan dan sifat dingin Anda mempunyai pikiran bebas dan praktis. Selalu tampil sebagai seorang pekerja yang sangat keras. Sentuhan aroma Citrus dengan wewangian oriental dari Cendana dipadu dengan Ozonic dan Amber sebagai dasar akan meningkatkan semangat dan menjernihkan pikiran.

LIBRA

22 Sep – 22 Okt

Ciri Anda adalah keseimbangan pribadi dan selalu berusaha menjaga keharmonisan suasana, Anda selalu siap mengendalikan segala situasi. Paduan aroma Citrus dan rempah dan Lime dengan Amber dan Musk sebagai dasar akan membuat anda semakin stabil dan mengurangi sifat pemurung.

SCORPIO

23 Okt – 21 Nov

Anda penuh pengertian dan berkeinginan keras. Dengan kecerdasan dan intuisi tinggi, anda mampu menganalisa pribadi seseorang dalam sekejab. Kombinasi Fresh Floral dari Ylang-ylang dengan sentuhan Ozonic Amber dan Musk sebagai latar belakang akan menjernihkan pikiran dan mengatasi bad mood.

SAGITARIUS

22 Nov – 20 Des

Anda orang yang berhati keras dan suka berspekulasi. Positifnya Anda orang yang terbuka, jujur, dan humoris. Selalu merasa tertantang untuk mencoba petualangan baru. Parfum dengan aroma Citrus, Bergamot dan aroma hijau tumbuhan serta Woody dan Amber sebagai dasar, akan membuat Anda semakin optimis.

CAPRICORN

21 Des – 19 Jan

Anda menyukai ketenangan, dan penyabar. Dengan tekad kuat, efisiensi tinggi, Anda akan segera mencapai sukses. Aroma lembut Jasmine dan Ylang-ylang dengan sentuhan menyegarkan dari Chypre dan rempah-rempah sebagai latar belakang, akan memberi ketenangan dan meningkatkan gairah Anda.

Khasiat Parfum

Leonardo Da Vinci

Tentang Penciuman Dalam Meningkatkan Kecerdasan, Kreativitas Dan Menyeimbangkan Tubuh Dan Pikiran


Sensazione: Penilaian Diri Penciuman

1. Aku punya aroma favorit

2. Bebauan sangat mempengaruhi emosiku, bisa jadi lebih baik atau lebih buruk

3. Aku dapat mengenali teman-teman melalui aroma tubuh mereka.

4. Aku tahu bagaimana menggunakan aroma untuk mempengaruhi suasana hati.

5. Aku mampu menilai dengan akurat kualitas makanan atau minuman dengan mencium aromanya.

6. Bila melihat bunga-bungaan segar, biasanya aku meluangkan waktu beberapa saat untuk menghirup bau harum yang meruap dari situ.

Kesadaran Aroma

Setiap hari, sepanjang hari, kita dihadapkan dengan berbagai macam bebauan. Sel-sel olfaktori kita yang jumlahnya lima juta itu dapat mencium satu molekul bahan penyebab bebauan dalam satu bagian per triliun udara. Dan kita bernapas kurang lebih 23.000 kali per hari, memproses kurang lebih 440 kubik udara yang penuh bebauan.

Namun, sebagian besar orang memiliki kosakata yang sangat terbatas untuk menggambarkan pengalaman aroma: “Baunya busuk” atau “Baunya enak” merupakan ungkapan yang paling lazim. Usahakanlah untuk meningkatkan daya pembeda dan apresiasi terhadap bebauan dengan memperluas kosakata olfaktori Anda. Para pakar parfum menggolong-golongkan bebauan kedalam floral (mawar), minty (seperti bau daun mint): pepermint, musky (musk), ethereal (pir), resin (kamper), busuk (telur busuk), dan asam (cuka). Gunakanlah istilah-istilah ini dan buatlah penanda-penanda Anda sendiri sewaktu Anda menjajaki latihan-latihan berikut:

Apa yang Anda Baui Sekarang ini?

Lukiskan yang Anda baui, sekarang ini juga, sehidup mungkin. Kemudian dengan cara mengendus seperti seekor anjing, jajakilah lingkungan sekitar Anda dengan hidung Anda. Hiruplah bau monitor ini, cangkir teh atau kopi yang kosong, telapak tangan, bagian belakang kursi Anda. Gambarkanlah pengalaman Anda di buku catatan Anda

Buatlah “Bebauan” sebagai Tema di suatu Hari

Catatlah yang Anda baui dan bagaimana hal itu mempengaruhi Anda sepanjang satu hari. Carilah aroma-aroma yang tidak biasa atau yang menyengat. Diamlah sejenak di bagian keju di toko bahan makanan. Bermobillah ke pedesaan dan berjalan-jalanlah di pekarangna ternak. Hiruplah aroma semua bumbu dan rempah-rempah di dapur Anda. Seberapa jauh bau mempengaruhi suasana hati Anda? Ingatan Anda? Usahakanlah untuk menemukan dan mencatat contoh-contoh terperinci aroma-aroma yang mempengaruhi emosi dan ingatan Anda.

Cornucopia Olfaktori

Latihan ini lebih mudah dan lebih menyenangkan dilakukan bersama teman-teman. Kumpulkan berbagai macam benda dengan aroma tertentu – misalnya, sekuntum mawar, sekerat kayu cendana, sebutir polong vanili, kaus oblong yang baru robek milik teman dekat , sedikit rumput laut, sepotong jeruk, segenggam tanah, sehelai jaket kulit, sebatang rokok yang berkualitas baik, jahe yang baru dikupas. Kenakanlah penutup mata dan mintalah seorang teman untuk memegang setiap benda, satu per satu, kedekat hidung Anda selama tigal puluh detik. Gambarkanlah setiap bau itu dan reaksi Anda terhadap masing-masing.

Buatlah Minyak Wangi Anda Sendiri

Pergilah ke toko minyak wangi dan cobalah minyak-minyak esensial: lavender, patchouli, cengkeh, mawar, eukaliptus, dan sebagainya. Belilah sebanyak yang Anda mampu. Bagaimanakah masing-masing bau itu mempengaruhi Anda? Bagaimanakah bau itu mempengaruhi sahabat-sahabat Anda? Bereksperimenlah dengan berbagai macam kombinasi dan buatlah minyak wangi favorit Anda sendiri.

Resep Leonardo untuk membuat eau de cologne pribadi: “Untuk membuat minyak wangi: Ambillah air mawar segar dan basahilah kedua tanganmu, kemudian ambillah bunga lavender dan gosokkanlah di antara kedua tangan, tanganmu akan harum.

Pelajarilah Terapi Aroma

Aroma tumbuh-tumbuhan dan herbal digunakan untuk penyembuhan oleh orang-orang Mesir Kuno, ibrani, dan cina. Penggunaan terapi menggunakan tanaman dan obat dan bebauan sangat populer di zamam klasis maupun di zaman Leonardo itu kini menjadi tren kembali. Carilah buku-buku tentang topik yang sedang populer ini.

Semua latihan yang baru saja digambarkan tadi memberikan ganjaran yang kaya, namun cara paling menyenangkan untuk menjajaki penciuman adalah menggabungkan makanan enak dengan minuman yang bermutu

Tips belanja Parfum

Trik Membeli Parfum

Seringkali kita tergiur oleh perfume yang dijual di kaki lima. Walaupun sempat ragu juga karena harganya yang murah dan berpikir jangan- jangan palsu karena tidak ada pembungkusnya tetapi penjual mengatakan ini asli. Murah karena ini adalah extester, makanya tidak ada bungkus kardusnya. Atau mungkin extester yang disuntik lagi oleh penjualnya. Saat ditest, wanginya memang wangi asli, tetapi mungkin dicampur alkohol / zat additive lainnya sehingga volumenya jadi kelihatan banyak (maksudnya EDPnya tidak murni lagi) (Ibu Dewi) Disini ada produsen yg bisa membuat botol yang mirip dengan aslinya (Tia Sutarno)

Tips beli parfum (khusus untuk di counter lepas/toko kosmetik) :

· Yang paling jelas dari botol, kalau botolnya sudah berbeda pasti palsu, banyak juga sekarang parfum suntik, memakai botol sama, tetapi kita bisa lihat dari spraynya sudah pernah dibuka/belum.

· Dari baunya, sama/tidak, jangan mencium parfum dari spraynya, karena botol parfum yang asli baunya tetep menyimpan bau yang asli walaupun isinya sudah palsu, jadi mesti kita coba spray, kalau tidak boleh dispray itu berarti cuma akal2an sipenjual (kecuali beli di counter resmi tapi biasanya ada testernya)..

· Lalu isinya, kita lihat dari luar, jernih atau tidak, banyak parfum sekarang parfum palsu yang isinya tidak jernih alcohol yang dipakaitidak bersih.

· Spray, coba di telapak tangan, lihat alirannya, kalau tidak mengalir berarti sudah 50% asli, (sekarang banyak parfum yang isinya alcohol + air saja, essencenya sedikit), tunggu beberapa detik, kalau langsung menguap/kering berarti itu alkohol saja.

Pesan:

· Sebenernya tidak apa-apa kita beli perfume suntik, kalau emang cuma buat sehari-hari karena kan harga parfum mahal, tetapi jangan beli dengan harga asli.

· Jangan dipakai di kulit, bisa iritasi, dan kalau takut kuning dibaju semprotnya di balik kerah.

· sekedar pegangan harga, perfume suntik yang lumayan harganya paling mahal Rp 50.000 untuk semua merk yang 100 ml.

· perfume asli, yang tester, (biasanya tanpa tutup ada kotak) harganya berkisar Rp 150rb - 200rb,- yang 100 ml.

· Kalau untuk dipakai sendiri, jika ada pilihan antara tester atau tidak, lebih baik pilih tester, kualitasnya biasanya lebih baik daripada yang diproduksi untuk dijual. Ini taktik dagang produksi pertama2 barangnya masih enak/bagus, tapi untuk seterusnya kadar- kadar tertentu akan dikurangi yang banyak untungnya buat produsenkan.

· lebih baik beli yang 100 ml, karena jatuh harganya akan lebih murah jauh daripada yang 50 ml. Biasanya 50 ml itu harganya 3/4 harga yang 100 ml. (Ibu Inong)

Parfum Terkenal

CHANEL NO. 5 DAN MARILYN MONROE

Parfum-parfum Terkenal di Dunia

Menarik menyimak proses keberhasilan para peracik dan pemilik parfum. Tanpa suatu kiat dan falsafah usaha, tampaknya, mereka tak akan berhasil mengabadikan produk-produknya yang melegenda.

: Revolusi Gaya

MUNGKIN TIDAK BANYAK ORANG YANG TAHU BAHWA PARFUM CHANEL dihasilkan oleh seorang wiraswasta wanita serbabisa, Gabrielle Chanel. Sebelum menekuni wewangian, Chanel adalah seorang pengelola toko yang nyambi sebagai penyanyi. Tidak lama kemudian, ia membuka toko yang menjual topi, juga busana olahraga wanita, terutama pakaian renang, buatan sendiri. Gebrakannya ini diikuti pendirian butik yang memakai namanya sendiri: Chanel. Popularitasnya pun meroket. Sesudah Perang Dunia I, ia adalah penentu trend mode, baik dalam gaya berpakaian maupun dalam gaya hidup wanita, pada masanya.

Chanel memiliki moto: “Tanpa parfum, wanita tidak bermasa depan.” Maka, dengan bantuan peramu parfum terkemuka Ernest Beaux, ia menghasilkan parfum yang menjadi legenda hingga kini: Chanel No. 5, yang menggunakan wewangian floral, lalu diikuti No. 22, Cuir de Russie, Gardenia, dan Bois des Iles. Chanel No. 5 dipakai oleh para bintang film. Marilyn Monroe, konon, menggunakannya bahkan sebelum tidur. Popularitas No. 5 begitu hebatnya, hingga menjadi rebutan. Serdadu-serdadu Amerika harus antre panjang untuk mendapatkannya, dan membawa pulang, seusai bertugas di Prancis dalam Perang Dunia II. Pada 1983, semua parfum tersebut diramu kembali oleh Jacques Polge.

Produk-produk 1980-an Chanel adalah Cristalle No. 19, Pour Monsieur, Anteus, dan Coco. Pada 1990, ia meluncurkan kreasi terbaru lainnya, Egoiste. Produk terakhirnya adalah Alure.

Chanel No. 5

Christian Dior: Lahirnya Penampilan Baru

Oleh Dior, yang sebelumnya dikaitkan dengan bisnis lamanya: mengikat pakaian dengan parfum. Ini setidaknya tampak pada parfum Miss Dior-nya, wewangian chypre yang semerbak dan sangat selaras dengan penampilan baru. Katanya, “Dengan parfum ini, saya ingin membalut setiap wanita dengan hasrat untuk melihat esensi pakaian saya keluar dari botolnya.”

Dior, percaya, parfum harus mengekspresikan semangat masa, mencerminkan aspirasi dan perasaan masanya, walau tetap terpisah dari perubahan fashion. Sejumlah parfum yang memakai namanya mencerminkan hal ini. Eau Savage adalah produk klasik, sedangkan Poison (dilurncurkan pada 1985) sukses besar dan menjadi parfum paling menyimbolkan. Karyanya itu membuat ia dituding sebagai “teroris” wewangian. Dior juga mengeluarkan parfum pria Fahrenheit (1988), parfum wanita Dune (1991), dan Tendre Poison (1994).

Guerlain: Dinasti Pembuat Parfum

Berbeda dengan tokoh-tokoh parfum lainnya, pria kelahiran Normandia ini menggeluti wewangian sejak dini. Reputasinya di bidang busana menyusul belakangan. Ia pernah mengeluarkan Eau de Cologne Imperiale khusus untuk Maharani Eugenie, sehingga ia dihadiahi penghargaan kerjaan dari Napoleon III. Ia juga penghasil sejumlah parfum terkenal: Fleur d’Italie (1884), Skine (1885), Rococo (1887), Jacky (1889), Excelence (1890), Bellefrance (1892), Cipricim (1894), Jardin de Mon Cure (1895), Voila Pourquoi J’Aimais Rosine (1900), Champs Elysees (1904), Apres l’Ondee (1906), L’Heure Bleue (1912), Mitsouko (bahasa Jepang: “misteri”, 1919), Shalimar (1925), dan Vol de Nuit (1933). Sedangkan beberapa karya terakhirnya adalah Chamade (1969), Parure (1975), Jardins de Bagatele (1983), Samsara (1989), dan Heritage (1992).

Guerlain berprinsip, “Buatlah produk yang bagus dan jangan pernah berkompromi dengan kualitas... bergantunglah pada ide sederhana dan melekatlah erat padanya.” Karena prinsip inilah daya tahan produk-produk parfum Guerlain terentang amat panjang.

Jeanne Lanvin: Wanita Perancang Busana

Wanita perfeksionis ini memulai debutnya sebagai perancang pakaian. Ia baru masuk ke dunia wewangian pada 1925, setelah perkawinannya yang kedua. Dalam dua tahun ke depan, ia menghasilkan 14 parfum, termasuk Irise, yang memiliki keharuman lembut bunga violet dan orris. Parfum lainnya adalah Kara-Djenoun, yang diilhami oleh perjalanannya ke Mesir, Geranium d’Espagne, Ou Fleurit l’Oranger, Chypre, dan My Sin.

Namun, karya parfum monumentalnya baru tercipta pada 1927. Yang ini suatu paduan wangi yang harmonis antara mawar Bulgaria dan jasmine Grasse, Prancis, yang tercampur lembut dengan buah orange, bunga lili, dan madu. Dengan sekitar 60 macam ramuan, awalnya, Lanvin menemukan kesukaran untuk menamai produknya. Adalah anaknya, Marie Blance, yang terilhami memberikan nama Arpege setelah ia membauinya.

Produk-produk Jeanne Lanvin lainnya adalah Ame Perdue dan Petales Froisses (1928), Scandal (1929), kemudian Eau de Lanvin, Eau de Cologne, Rumeur, dan akhirnya Pretexte. Semua komposisi parfum tersebut memang menggambarkan kemurnian, kecermatan, dan kesempurnaan wanita pembuatnya.

Jean patou: Esensi Fashion

Ia adalah playboy dan prajurit perang dunia I yang menjadi perancang pakaian, tapi kemahirannya bercintalah yang banyak memperngaruhi produk parfumnya. Patou yang gagah, tak pernah kawin, dan banyak menjalin affair itu meluncurkan tiga produk yang menggambarkan tahap cinta yang berbeda (1925): Amour-Amour, Que Sais-Je?, dan Adie Sagesse.

Ketiganya memang menggambarkan tiga tipe wanita. Produk pertama adalah wewangian memabukkan yang dirancang untuk wanita sensual berambut cokelat. Produk yang kedua untuk wanita berambut pirang. Sedangkan produk ketiga, yang beraksen pedas, secara eksklusif diperuntukkan bagi wanita berambut merah. Pada 1929, Patou meluncurkan produk inovatif Le Sien. Bersifat unisex, parfum ini ditujukan bagi pria sekaligus wanita modern, khususnya yang suka bermain golf, merokok, dan mengebut.

Toh, Patou merasa belum memiliki parfum monumental yang langsung mewakili dirinya, seperti Chanel No. 5 bagi Chanel. Lalu, pada 1930, setelah bekerja keras bersama Elsa Maxwell, meluncurkan Joy, memakai jasmine terindah dan mawar Grasse terbaik, yang dislogankan sebagai “parfum termahal di dunia”. Walaupun dunia pada 1930-an lagi depresi berat, parfumnya tetap laku keras. Lebih dari 60 tahun setelah penciptaannya, Joy masih termasuk sebagai salah satu dari lima parfum terlaris.

Patou juga meluncurkan Divine Folie (1933), Normandie (1935), dan Vacansces (yang diproduksi beberapa saat sebelum ia meninggal, 1936). Usahanya lalu diteruskan oleh saudara iparnya, Raymond Barbas, yang mengeluarkan Colony (1938), L’Heure Attendue (1946), Caline (1964), 1,000 (1972), Eau De Patou (1976), Patou Pour Homme (1980), dan Sublime (1992). Semuanya ciptaan Jean Kerleo, peramu Patou sejak 1967.

Nina Ricci: Romantisisme Lupa Waktu

Setelah Marie Adelaide Nielli mengawini Louis Ricci, ia pun tergerak membuka bisnis pakaian. Ia memasang nama Nina Ricci. Usahanya kemudian dikembangkannya ke bidang parfum oleh anaknya, Robert Ricci, pada 1946. Riset, kualitas, dan penghargaan terhadap wanita adalah kekuatan utama produknya. Parfum harus mengidealisasikan seorang wanita, katanya, “Kita harus melayani wanita tanpa memanfaatkannya.”

Dibantu peramu parfum, ia menghasilkan Coer-Joei, wewangian floral aldehydic, yang sukses di pasar. Ini mendorongnya mengeluarkan L’Air du Temps (1951), yang kemudian menjadi parfum klasik. Kesuksesannya, diduga, sebagian terletak pada kemasan botol dari kristalnya. Kotaknya ditata artistik oleh Marc Lilac dan pelukis Christian Berard, dan ditunjang materi iklan yang ditata tak kurang artistiknya.

Produk parfumnya yang lain termasuk Fille d’Eve (1952), Capricci (1961), Farouche (1974), Fleur de Fleur (1982), dan Nina (1987). Nina memang ditujukan Robert untuk mengenang sang pendiri perusahaan. Semua botol kristal parfum barunya sangat dihargai oleh para kolektor. Botol-botol itu dibuat di Wingensur Moder di Alsace, kawasan industri kristal yang terkenal sejak 1920.

Nina Ricci

Rochas: “Eraku adalah Panduanku”

Rochas dikenal sebagai perancang pakaian bintang-bintang film ternama, dari Loretta Young, Joan Crawford, Kathafine Hepburn, Jean Harlow, Carole Lombard, Marlene Dietrich, hingga Mae West. Ia kemudian menghasilkan wewangian. Parfum bagi Rochas merupakan aksesori untuk mempertegas keindahan wanita. Katanya “Orang perlu mencium harumnya wanita sebelum melihatnya.”

Parfum pertama Rochas bernama Avenue Matignon (1936), yang segera diikuti oleh Air Jeune dan Audace. Kemudian, 1943, Edmond Roudnitska menawarkan komposisi wewangiannya, yang disambut Rochas dengan baik. Lalu, lahirlah Femme (1944), wewangian yang dikeluarkan khusus oleh Helena, wanita yang dinikahinya pada tahun itu. Karena perang, para pemakai parfum menjadi terbatas. (Duchess of Windsor, Baroness Rothschild, Michele Morgan, Danilele Darrieux, dan Arletty adalah para wanita pertama yang menggunakannya.) Masyarakat umum baru mampu membelinya setahun kemudian.

Roudnitska kemudian mengulangi sukses Rochas dengan menciptakan parfum baru baginya: Chiffon dan Poupee (1946), Mousseline (1947), L’Eau de Verveine (1948), La Rose (1949), yang merupakan favorit Rochas, dan Moustache (1949). Semuanya dikhususkan untuk pria, dan itu pertama kalinya dalam sejarah perparfuman lelaki.

Rochas meninggal mendadak pada 1955. Helene, istrinya, meneruskan usahanya dengan mengeluarkan produk baru, Madame Rochas (1960), yang berwadahkan botol antik replika abad ke-18 dengan foto dirinya. Kalin ini, peraciknya Guy Robert. Parfum itu sukses berat. Pada 1965, Helena terpilih sebagai salah satu dari 12 wanita paling elegan di dunia dan dijuluki sebagai “Ratu Parfum”.

Produk Robert berikutnya adalah Monsieur Rochas (1969). Peramu lainnya, Nicolas Mamunas, mengeluarkan Eau de Roche (1970), yang kemudian menjadi Eau de Rochas. Ini wewangian khusus wanita. Karya lanjutannya adalah Mystre de Rochas (1978) dan Macassar (1980), keduanya buat pria, lalu Lumiere (1984) dan Byzance (1987), keduanya untuk wanita, kemudian juga Globe (1990) untuk pria dan Eau de Rochas Pour Homme. Produksi terbarunya, Tocade (1994), adalah parfum yang kaya akan wewangian khusus untuk wanita.

Tampaknya kita tak bisa memisahkan mereka dari usaha memberadabkan manusia. Karena riwayat parfum adalah bagian dari sejarah umat manusia, kemajuannya selalu didorong oleh hasrat dan imajinasi manusia.

Klasifikasi Parfum

KLASIFIKASI PARFUM

Keluarga besar parfum berikut ini diklasifikasikan oleh Departemen Teknik Societe Francaise des Parfumeurs dan dipublikasikan oleh Comite francaise du Parfum. Silakan teliti, termasuk keluarga parfum manakah wewangian favorit Anda:

A. Keluarga Citrus

Meliputi semua eau de cologne bagi pria dan wanita. Kelompok ini mencerminkan esensi minyak wangi dari sari buah (lemon, citrus/bergamot, jeruk, dan anggur). Termasuk keluarga ini:

1. Citrus (Eau de Cologne Imperiale by Guerlain, Monsieur de Givenchy)

2. Floral Chypre Citrus (Eau Sauvage by Christian Dior)

3. Spicy Citrus (Cacharel pour l’Homme)

4. Woody Citrus (1881 by Nino Cerruti, Armani produksi 1984)

5. Aromatic Citrus (Green Water by Jacques Fath).

B. Keluarga Floral/Bunga

Merupakan keluarga parfum terbesar. Meliputi berbagai parfum bertema sentral bunga (mawar, lili, jasmine, narcissus, tuberose, dan sebagainya). Terdiri atas:

1. Single-fragrance Floral

2. Lavender (Old English Lavender by Yardley)

3. Floral Bouque t

4. Green Floral

5. Aldehydic Floral

6. Woody Floral (Fahrenheit by Christian Dior)

7. Fruity Woody Floral (Cool Water by Davidoff, Heroic by Identic, dan Cool by Identic).

C. Keluarga Fern/Pakis

Nama keluarga ini hanya rekaan, tanpa bermaksud memproduksi aroma pakis. Merupakan campuran lavender, kayu, lumut oak, citrus/bergamot, dan lain-lain. Termasuk dalam keluarga ini:

1. Fern

2. Sweet Oriental Fern

3. Flowery Oriental Fern

4. Spicy Fern (Monsieur Rochas, Equipage by Hermes)

5. Aromatic Fern (Lacoste, Drakkar Noir by Guy Laroche, Jazz by Yves Saint Laurent, Azzaro pour Homme).

D. Keluarga Chypre

Kelompok ini memakai nama seperti parfum yang diciptakan pada 1917 oleh Francois Coty. Parfum Chypre begitu terkenal, sehingga menjadi keluarga parfum tersendiri. Menyajikan campuran lumut oak, citrus/bergamot, patchouli (sejenis daun kering), labdanum (sejenis getah damar), dan sebagainya. Terdiri atas:

1. Chypre

2. Flowery Chypre

3. Aldehydic Flowery Chypre

4. Fruity Chypre

5. Green Chypre

6. Aromatic Chypre (Kouros by Yves Saint Laurent)

7. Leather Chypre (Antaeus pour Homme by Chanel).

E. Keluarga Woody

“Keluarga kayu” menjanjikan parfum dengan kesan kehangatan sebagai gabungan sandalwood dan patchouli, atau kesan kering sebagai gabungan (kayu) cedar dan (rumput) vetiver. Namun, sebagai campuran dasar, lebih sering terdiri atas citrus dan lavender. Termasuk di dalamnya:

1. Woody (Vetiver by Carven)

2. Citrus Conifer Woody

3. Aromatic Woody (Safari for Men by Ralph Lauren, Versace l’Homme, One man Show by Jacques Bogart, Xeryus by Givenchy)

4. Spicy Woody (Vetiver by Guerlain, Ricci Club, Jacomo de Jacomo, Egoiste by Chanel)

5. Leather Spicy Woody

6. Oriental Woody (Minotaure by Palom Picasso, Gentleman by Givenchy).

F. Keluarga Oriental

Komposisi keluarga ini beraroma manis seperti bedak. Terdiri atas campuran vanili, labdanum, dan kelenjar hewan. Termasuk di dalamnya:

1. Woody Flowery Oriental

2. Spicy Flowery Oriental

3. Sweet Oriental

4. Citrus Oriental (Habit Rouge by Guerlain)

5. Flowery Semi-Oriental.

G. Keluarga Leather/Kulit

Ini keluarga khusus dalam industri parfum, yang bertujuan menciptakan kembali aroma asap, kayu terbakar, tembakau, dan sebagainya. Karena sangat sedikit parfum yang termasuk jenis ini, tak ada contoh yang dapat diberikan. Terdiri atas:

1. Leather

2. Flowery Leather

3. Leather Tobacco

Pembuatan Parfum

PARFUM: TINDAKAN PIKIRAN PUITIS

Pembuatan Parfum

Sejak zaman kuno, orang Mesir telah tahu bahwa kayu dan damar tertentu berbau harum dan lembut bila dibakar. Toh, diperlukan waktu berabad-abad sebelum orang menemukan metode yang dapat mengubah bunga, buah, dan tanaman menjadi esens, absolut, dan resinoid. Produk-produk itu merupakan hasil keterampilan teknik tingkat tinggi, yang dicapai melalui eksperimentasi serta perbaikan alat dan perangkatnya secara terus-menerus. Banyak mesin yang berlainan yang harus diuji coba sebelum versi finalnya menjadi alat penyulingan modern.

Ada lima teknik untuk memproduksi parfum. Yang pertama, paling kuno, adalah maceration: penyatuan antara wewangian dan lemak melalui pemanasan. Sama dengan yang pertama, teknik kedua, enfleurage, berupaya menyatukan wewangian dan minyak- tapi dengan cara berbeda: penyerapan wewangian melalui lemak dan benzoin. Cara ini dapat menghasilkan parfum setara bunga sebelum sebelum metode distilasi dan ekstrasi banyak digunakan. Kedua teknik yang terakhir itu berbeda sepenuhnya dengan dua cara sebelumnya.

Pada teknik ketiga, distilasi, berbagai bahan wewangian dimasukkan ke mesin penyuling, lalu dicampur dengan air dan dipanaskan hingga mendidih. Melalui pipa berleher angsa, uapnya didinginkan dan menjadi cairan: air terletak dibagian bawah, sedangkan esensnya yang berupa minyak mengambang di bagian atas. Dari esens itu, biasanya kemudian dipisahkan. Namun, kadang-kadang air bercampur esens itu dijual dalam bentuknya yang murni.

Tidak semua bunga atau tanaman dapat didistilasi, misalnya mawar centifolia, narcissus, atau mimosa. Karena itu, para ahli mengembangkan teknik keempat: ekstrasi. Bahan-bahan parfum tidak dilumatkan, tapi dicampur dengan air dan diputar berulang-ulang hingga mengeluarkan pelarut. Pelarut ini kemudian dialirkan ke ruang hampa udara, dipanaskan, dijadikan, dijadikan uap dan seterusnya sama dengan dengna proses distilasi.

Ekspresi adalah teknik terakhir. Cara ini digunakan untuk mengekstrasi minyak citrus dari buah-buahan semacam jeruk orange, lemon, dan mandarin. Minyak alami dari buah-buahan ini terdapat dalam kelenjar kecil di bagian kulitnya. Dengan pengupasan dan pemerasan, minyak yang merupakan esens wewangian dan air itu dapat keluar. Prinsip yang sama diterapkan dalam pabrikasi parfum.

Produksi selanjutnya adalah maceration dan pencampuran konsentrat dengan alkhohol dalam tabung besar tak berkarat. Itu dilakukan selama beberapa waktu untuk memperoleh kualitas parfum yang optimal. Banyaknya alkohol yang digunakan bergantung pada tipe produk yang akan dihasilkan. Bila ekstrak, biasanya konsentrat parfum yang dimasukkan adalah 15 – 20 %, eau de toilette 5 – 10 %, sedangkan proporsi dalam eau de parfum kira-kira separuh dari kedua ukuran tadi.

Di Prancis, alkohol yang digunakan biasanya disuling dari akar gula bit, yang setelah dimurnikan memiliki bau yang netral. Lamanya proses maceration bergantung pada tipe produk. Dari beberapa minggu hingga tiga bulan. Setelah substansinya terbentuk, depositnya lalu diambil melalui teknik solidifikasi pada suhu antara 0 dan minus 10 derajat Celcius. Solidifikasi diikuti oleh filtrasi (penyaringan) yang menghasilkan cairan parfum.

Parfum adalah hasil karya artis berbakat yang menggunakan kemampuan memori, ketajaman, dan keterampilan meramunya. Toh, para pakar yang secara populer disebut “hidung” (nose) itu mengunakan lebih dari sekedar indera penciumannya. Mereka banyak menggunakan memori (ingatan) untuk membedakan bahan alami dari bahan sintetis. Lalu, dengan bantuan imajinasi dan rasa seni tinggi, para pencipta parfum berusaha menciptakan wewangian baru. Bak kata salah seorang di antara mereka, Jean Patou, “Suatu parfum diilhami oleh penemuan bau baru dan orang baru.”

Untuk itu, para calong “hidung” (nose) memerlukan pendidikan khusus dan magang sebagai asisten pada peracik parfum senior. Bandingkan dengan masa lampau, ketika keahlian diturunkan turun-temurun dalam keluarga.

Ternyata, dalam industri parfum sekarang yang berkembang pesat, hanya ada tiga perusahaan yang memiliki “hidung” sendiri: Chanel, Guerlain, dan Jean Patou, Kebanyakan perusahaan harus menyewa konsultan.

Begitu suatu parfum selesai dibuat, perusahaan pembuat akan mengundang para “hidung” (nose) profesional untuk menilai keampuhan formula wewangian barunya. Dari 5 – 10 % konsultan yang diundang, hanya satu yang memenangi kontrak. Catat pula, diperlukan waktu bulanan hingga tahunan sebelum parfum yang direkomendasi oleh konsultan kontrakan dapat diluncurkan. Produk parfum memang hasil kerja tim, antara konsultan “hidung”, pembuat parfum, dan bagian pemasaran.

Mungkin banyak diantara pembaca yang pernah menggunakan atau mendengar kehebatan parfum Chanel No. 5. Hendaknya diketahui, penciptanya adalah Ernest Beaux, pria Prancis kelahiran Moskow yang dandy. Selain menghasilkan parfum paling terkenal ini, Beaux juga menciptakan Chanel No. 20 – 24, parfum No. 22, dan Cuir de Russie bagi perusahaan Chanel, serta Soir de Paris untuk perusahaan Bourjois.

Keahlian membuat parfum ternyata dapat diturunkan. Pierre-Francois Pascal Guerlain, pencipta parfum Jacky, misalnya, mewariskan bakatnya kepada cucunya, Jacques Guerlain. Sang cucu kemudian menghasilkan parfum-parfum paling inovatif masa kini, seperti Mitsouko, Shalimar, L’Heure Bleu, Vol de Nuit, dan Apres l’Ondee.

Francois Coty adalah pembuat parfum ternama lainnya. Di samping parfum L’Origan dan Emeraude, ciptaannya yang paling terkenal bernama Chypre. Yang satu ini sedemikian aslinya sehingga dijadikan “keluarga parfum” tersendiri.

Selain itu, ada Germain Celier, wanita pertama yang masuk jajaran elite peramu parfum. Dari tangannya lahir parfum Bandit dan Vent Vert, masing-masing untuk perancang busana Robert Piguet dan Piere Balmain; lalu Coer Joie, Madame untuk Balmain; dan Monsieur Balmain serta sejumlah parfum Elisabeth Arden bagi pasar AS.

Catat pula nama ternama lain: Andre Fraysee dan Jeanne Lanving, yang bekerja sama menghasilkan parfum My Sin dan Arpege. “Seperti cinta, parfum harus menawan seorang wanita dengan seketika, “ cetus Fraysee, yang juga menghasilkan Scandal, Rumeur, dan Ptetexte.

Apakah arti parfum bagi para peracik wewangian terkenal tadi? Seorang penulis yang juga peramu parfum terkemuka, Edward Roudnitska, mengatakan, “Parfum yang indah adalah wewangian yang menghasilkan ‘kejutan’: kejutan inderawi, yang dalam kesan petamanya menggetarkan semangat, diikuti oleh kejutan psikologis, yang bertahan lama hingga parfum mulai menampilkan wujudnya ... Parfum adalah tindakan pikiran yang puitis.”

Namun, itu saja tak cukup. Tak seorang pun, mungkin, akan tergerak membeli parfum yang bermerek Gajah Terbang atau yang dikemas dalam botol kecap. Citra bagi parfum mutlak perlu. Dan citra itu terkait erat dengan citra penciptanya atau perusahaan pembuatnya, aroma wewangiannya sendiri, dan selera konsumen.

Memberi nama parfum jelas tak gampang. Tidak mudah mencari nama yang tepat untuk menggambarkan wewangian. Guerlain memberikan nama yang panjang bagi produk-produknya, misalnya Voila Pourquoi J’Aimais Rosine (“Itulah Sebabnya Aku Mencintai Rosine”). Sebaliknya, Elsa Schiaparelli lebih suka yang singkat, cuma satu huruf: S. Dibutuhkan uraian panjang – itu pun belum pasti memuaskan – untuk menjelaskan mengapa produk pertama laris, sementara produk kedua kurang laku.

Nama yang megah, imajinatif, atau menyiratkan kemewahan mungkin dapat melancarkan penjualan. Tapi itu baru mungkin, belum jaminan. Ini tergambar dalam produk seperti Scarabee, Nuit de Chine, Ambre Antique, Rigalia, dan Reve sur le Nil. Namun, belakangan, justru nama-nama bersahaja bahkan cermat malah unggul di pasar. Ini dibuktikan dengan penamaan produk yang memakai nama produsen dan nomor produknya: Chanel No. 5, Givenchy III, Azzaro 9, Scherrer 2, Gucci No. 3, dan sebagainya. Nama yang netral juga ternyata laku: Toujour Moi, Nuit de Noel, Extrem, dan Reve d’Or.

Ada pula yang dinamai sesuai dengan spesialisasi produknya: Caleche, Equipage, dan Amazone. Bahkan, ada yang memakai nama kecil peramunya: Miss Dior Diorama, Diorisimo, Diorling, Diorella, dan Dioressence. Christian Dior malah menggunakan nama aneh seperti Opium dan Poison, yang ternyata laris. Ini mungkin berkaitan dengan mengglobalnya pasar, yang mendorong ke arah pemberian nama yang dapat diterima oleh masyarakat dunia.

Bentuk kemasan tak kalah menentukan: dari bentuk botol dan kotak penyimpanan hingga materi iklannya. Guna menjamin pemasaran, para produsen terkemuka tidak segan mengeluarkan biaya besar: merancang botol eksklusif dari bahan gelas istimewa, menyewa perancang terkemuka (jika perlu, menyewa Salvador Dali, pelukis surealis kondang, seperti yang dilakukan Schiaparreli, atau mengupah perancang busana Kenzo, seperti yang dilakukan Serge Mansau), hingga menggunakan artis terkenal sebagai model. Semuanya demi kelarisan produk mereka.

Bahan Parfum

MAWAR, KESTURI, SPERMA IKAN PAUS

Bahan-bahan Pembuat Parfum

Penemuan dan kualitas bahan mentah adalah titik pangkal perjalanan panjang parfum - dari tumbuhan ke wewangian. Panen mawar yang gagal, karena kehujanan atau kekeringan, menjadi bencana besar bagi pembuat parfum. Belakangan, proses kimia dilibatkan, yang ikut berperan dalam peningkatan kualitas.

Parfum berbahan mentah tiga jenis: hewan, tumbuhan (khususnya bunga), dan sintetis. Pertama, tentang bahan mentah hewani.

Banyak orang tentu kaget setelah tahu bahwa hewan kecil manis seperti berang-berang berperan penting dalam industri parfum, atau kelenjar perut rusa jantan tak bertanduk (musk deer) bermanfaat memperkuat aroma wewangian.

Kini pemakaian hewan sangat dibatasi demi kelestarianya. Namun, adalah penting mengetahui asal muasal wewangian sintetis tertentu dan peran hewan dalam penciptaan parfum.

Ambergris: Bahan ini berasal dari sperma ikan paus yang terlepas di saat kematiannya. Karena itu, pemanfaatannya tidak membahayakan hewan yang sangat dilindungi ini. Ambergris digunakan sebagai penguat wewangian yang mudah menguap.

Ambergris lebih ringan dari air, mengapung bebas dilautan. Benda ini dikumpulkan di tengah laut atau diambil setelah tersapu ke tepi pantai. Saat dibawa ke laboratorium pembuat parfum, warnanya menjadi abu-abu pucat atau putih. Dan setelah benda ini dikeringkan selama beberapa bulan, bau amisnya berubah menjadi aroma ambergris.

Ambergris

Castoreum: Salah satu bahan baku wewangian ini berasal dari sepasang kelenjar dalam tubuh berang-berang. Si kelenjar menghasilkan minyak yang melindungi bulu berang-berang dari pengaruh perubahan cuaca.

Hewan ini pernah tersebar banyak di Eropa, tapi kini hanya ditemukan di Amerika Utara dan Rusia. Berang-berang diburu pada bulan Januari, saat bulunya paling bagus. Castoreum adalah penguat terbaik parfum dan dipakai dengan larutan alkohol. Bahan ini terutama dipakai pada wewangian pria.

Castoreum

Musk: Dalam istilah dunia parfum, musk adalah sekresi aroma yang diproduksi kelenjar perut rusa jantan tak bertanduk (musk deer). Rusa ini hidup di Asia Tengah dan di Pegunungan Himalaya.

Untuk mencegah kepunahan hewan langka itu, perburuan dan ekspornya dilarang keras. Orang lantas menangkar rusa jenis ini, lalu mengoperasi dan mengambil kelenjarnya. Setelah operasi selesai, rusa itu dilepas kembali. Sulitnya memperoleh musk asli mendorong para pembuat parfum berpaling juga ke musk sintetis. Harganya pun lebih murah.

Musk

Civet (Kesturi): Spesies kesturi yang dipakai dalam dunia parfum berasal dari barat daya Etiopia. Hewan ini punya kantong perut berbentuk bulan sabit, yang terletak didekat alat vitalnya. Kantong perutnya menghasilkan viverreum, substansi kental berwarna kecokelatan beraroma keras. Namun, setelah diolah menjadi parfum, kesan sensual dan kehangatanlah yang terasa.

Civet (Kesturi)

Hubungan antara bunga dan parfum tampak begitu erat saat ini. Namun, penggunaan bunga sebagai bahan mentah parfum tidak tercipta dalam semalam. Dibutuhkan imajinasi tinggi dan keahlian untuk menangkap kompleksitas dan keajaiban yang dikandung tumbuhan.

Mawar : Di antara banyak bunga, mawar jelas menyuguhkan aroma yang sangat disukai para pecinta parfum sejak 3000 tahun lalu. Pujangga Homerus dari Yunani menulis tentang minyak mawar – hasil celupan bunga mawar ke minyak zaitun – yang dioleskan Aphrodite (dewi cinta, kesuburan, dan kecantikan) ke tubuh Hector (putra raja Troya).

Dari ratusan spesies mawar, hanya dua jenis mawar yang dijadikan bahan parfum. Yang pertama, Rosa centifolia – dikenal sebagai mawar may atau provence – tumbuh di Grasse dan Maroko. Sedangkan yang kedua Rosa damascena, tumbuh di Bulgaria dan Turki.

Mungkin sukar dibayangkan, perlu 2,5 ton bunga mawar untuk memproduksi satu pon esens aromanya. Aroma mawar terkandung dalam parfum Joy dari Jean Patou dan parfum Paris dari Yves Saint Laurent.

Jasmine : Bunga ini sangat dikenal di kalangan pembuat parfum di Grasse, Prancis. Saking terkenalnya, sebutan “bunga” saja, bagi mereka, sudah merujuk ke jasmine.

Bunga jasmine atau melati berasal dari Persia dan Asia Tengah, dan dibawa ke Prancis sekitar tahun 1560 oleh para pelaut Spanyol. Kembang ini juga tumbuh subur di Mesir, Italia, Maroko, dan India.

Diperlukan 4.000 kuntum jasmine guna menghasilkan satu pon esens aromanya. Tak terbayangkan berapa banyak tenaga kerja dan ladang bunga jasmine yang diperlukan untuk itu.

Pada 1930-an, beberapa parfum memuat sekitar 10 persen esens jasmine murni. Namun, konsentrasi ini sekarang menurun hingga 1-2 persen. Bunga jasmine dipakai secara luas di industri parfum. Tak ada parfum yang dapat dikatakan sempurna tanpa campuran esens jasmine di dalamnya.

Bunga jasmine menjadi jantung sejumlah parfum klasik. Unsur keharumannya terdapat, misalnya, dalam parfum No. 5 dari Chanel, Joy dari Jean Patou, Arpege dari Lanvin, Fleur de Fleurs dari Nina Ricci, dan First dari Van Cleef.

Jasmine

Selain kedua jenis bunga tadi, ada sejumlah bunga lain yang sering dipakai sebagai bahan utama parfum. Diantaranya:

Tuberose : Populer semasa Raja Louis XV, bunga ini dipakai dalam campuran parfum oriental, seperti Poison dari Christian Dior.

Tuberose

Narcissus : Bunga yang berasal dari Pegunungan Alpen ini merupakan bahan mentah parfum yang sangat mahal. Harganya satu ponnya mencapai US$ 1. Dan perlu 1.200 pon narcissus untuk menghasilkan satu pon esensnya.

Narcissus

Bunga Jeruk : Bunga yang melambangkan keperawanan ini berasal dari Cina Selatan. Seribu pon bunga jeruk akan menghasilkan satu pon esens yang disebut neroli.

Bunga Jeruk atau Neroli

Lavender : Menyerupai mawar, tapi kurang kadar keromantisannya. Memancarkan aroma higienis bak deterjen dan sabun mandi, bunga ini sekarang jarang dipakai dalam industri parfum modern.

Lavender

Ylang-ylang : Membangkitkan keindahan sekaligus kelembaban alam tropis. Berasal dari Filipina, ylang-ylang menyebar ke Kepulauan Comoro dan Madagaskar. Bunga ini menjadi simbol kenikmatan sensual dan rayuan.

Ylang-ylang

Masih ada bagian-bagian lain dari tumbuhan yang dipakai sebagai bahan dasar parfum, misalnya daun, akar (termasuk jahe), lumut (termasuk lumut pohon oak yang disebut mosses, yang menghasilkan campuran aroma chypre), kayu (termasuk kayu sandalwood dari India), getah, damar, buah (antara lain lemon, jeruk, anggur, citrus, dan vanili), dan biji (termasuk lada).

sandalwood

Berbicara tentang bahan-bahan sintetis, parfum Chanel No. 5 tak akan lahir tanpa aldehyde – cairan transparan hasil oksidasi alkohol murni. Adalah Ernest Beaux, pencampur parfum di perusahaan Coco Chanel, yang mula-mula nekat menggunakan bahan sintetis ini. Nyatanya, terobosan baru tersebut berhasil melambungkan Chanel No. 5.

Pada abad ke-19, perkembangan ilmu kimia terpaksa bertumbukan dengan pandangan populer, yang menganggap bahwa upaya mereproduksi sumber-sumber alam adalah suatu kesombongan. Karena itu, nama-nama seperti Perkin, Tiemann, Baur, Darzens, Ruzicka, Blanc, dan Bouveault nyaris terlupakan di masa kini. Padahal, karena merekalah dunia parfum modern tetap eksis.

Sebelum ilmu kimia merambah dunia parfum, wewangian dibuat secara sederhana dari bahan-bahan mentah alami berkualitas tinggi. Karena produksinya sangat terbatas, pasar parfum juga sangat eksklusif. Tapi, sejak 1830, sejumlah ahli kimia yang tidak terlibat dalam dunia parfum mulai mengadakan riset terhadap wewangian alami. Melalui penyulingan, mereka mencoba memproduksi mentol dengan mengkristalisasi esens mint.

Tahap berikutnya adalah proses sintesis, yakni mereproduksi substansi tertentu dengan menggunakan esens dari sumber lain, bukan aslinya. Umpamanya membuat substansi mawar dari fosil, bukan tumbuhan.

Benzoin

Dengan teknik headspace, yang kini sering dipakai, para ahli kimia dapat menangkap atmosfer aroma bunga, pohon, bahkan tanah di hutan dan tepi laut. Menggunakan kecanggihaan komputer, mereka mampu mengurai berbagai aroma itu hingga ke komponen molekulnya.

Tak aneh kalau Beaux, pencampur parfum terkenal, berujar pada 1952, “Kita harus bersandar pada ilmu kimia untuk menemukan elemen-elemen baru. Tak diragukan lagi, masa depan parfum ada di tangan para ahli kimia.”

Dan kini, setelah lebih dari 40 tahun, ucapan Beaux masih bergaung. Hasil ilmu pengetahuan bergandengan dengan dunia parfum, memanfaatkan sumber-sumber alam, tanpa bermaksud menelantarkannya.